Ribuan orang di ibu kota Hongaria, Budapest, memprotes rencana undang-undang yang melarang informasi tentang homoseksualitas dan transgender dari kaum muda. Para pengunjuk rasa mengatakan undang-undang itu melanggar hak-hak dasar anak-anak dan keluarga.
Aksi unjuk rasa itu berlangsung langsung di depan Gedung DPR. Demonstran mengibarkan bendera pelangi. “Dengan ini, anak-anak tidak akan berani lagi keluar,” sementara mereka harus diberi kesempatan untuk keluar,” kata seorang pemimpin pusat penitipan anak kepada kantor berita Reuters.
Fidesz, partai konservatif Perdana Menteri Orban, meluncurkan rencana tersebut minggu lalu. Pemungutan suara untuk itu diharapkan pada hari berikutnya. Fidesz mengatakan undang-undang tersebut bertujuan untuk melindungi anak-anak LGBT. Larangan itu akan berlaku di media tetapi juga di sekolah-sekolah.
‘sarkastik dan hambar’
Human Rights Watch menggambarkan argumen di baliknya sebagai penghinaan terhadap komunitas LGBT. Menurut juru bicara Lydia Gall, undang-undang itu adalah “upaya sinis, disengaja dan disengaja” untuk membuatnya tidak terlihat di masyarakat Hungaria.
Undang-undang tersebut telah dibandingkan dengan undang-undang Rusia tahun 2013 yang kontroversial yang melarang “propaganda gay” dan para kritikus mengatakan undang-undang itu disalahgunakan untuk diskriminasi.
Peluang gagalnya undang-undang tampaknya tipis. Partai Orban memiliki mayoritas di Parlemen. Beberapa partai oposisi berniat untuk tidak menghadiri sidang sama sekali.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Rusia menargetkan Amerika Serikat dalam kebijakan luar negeri baru yang mengancam
Target walikota Antwerpen menahan pemuda Muslim.
Baca blog langsung tentang perang di Ukraina mulai Kamis, 30 Maret di sini