BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Sebuah film dokumenter mahasiswa tentang masa lalu kolonial Oreggio…

Sebuah film dokumenter mahasiswa tentang masa lalu kolonial Oreggio…




Di sebelah kiri pembuat gambar dokumenter Robin Goders dari Kerkrade.

Foto: Mark Bloom


Murid dari Grotius College dan Brookland College di Heerlen dan siswa dari Paul Julius Reuter Perovskolge dari Aachen and Jo! Next Level X Hasselt menyajikan sebuah film dokumenter tentang masa lalu kolonial Euregio. Robin Goders dari Kerkrade adalah salah satunya.

“Untuk proyek film ini, mereka berbicara dengan orang-orang keturunan Belanda-Indonesia,” jelas guru geografi Patrick Walters. Mereka memberikan wawancara pada musim gugur 2021 dan merekam cerita mereka di layar. Film dokumenter tersebut berjudul “Euregio postkolonia (a) l”.

André Simon, antara lain, berbicara selama pertemuan. Lahir di Bandung, ia menghabiskan masa kecilnya di kamp Jepang dan merupakan pendukung setia komunitas Belanda-Indonesia.
Mantan pesepakbola EHC Rob Kroll, Lou Willie (Pucicat), Amanda van Manen, keluarga Vincent dan lainnya juga memberi tahu kami tentang apa arti peristiwa di bekas jajahan Belanda bagi keluarga mereka.
Tidak ada yang bisa menghindari perbuatan keji yang dilakukan oleh tentara Belanda, antara lain. Bersama-sama, para siswa menulis cerita dari Kongo Belgia, Kamerun, Togo, dan negara-negara Afrika lainnya. Patrick Walters: “Melalui film dokumenter ini kami ingin meningkatkan kesadaran akan peristiwa yang terjadi di bekas jajahan Belanda (Indonesia), Belgia (Kongo Belgia) dan Jerman. Dan akibatnya bagi generasi selanjutnya, khususnya di Meuse -wilayah Rhein.

pembuka mata

Robin Gooders (15) adalah mahasiswa VWO tahun keempat di Grotius College. “Saya diizinkan untuk mewawancarai orang, saya bahkan membuat musik dengan mereka sekali. Selain tema film, (de)kolonisasi, saya terutama menemukan kerjasama Euro-regional antar sekolah bermanfaat. Kami saling mengunjungi selama tiga hari, pertukaran adalah klik yang bagus dan sangat instruktif “.

READ  Pelajaran sejarah wajib tentang Hindia Belanda: 'Tidak tahu apa artinya VOC'

Mengenai film, Robin mengatakan dia belajar banyak dari cerita yang dia dengar. “Kadang-kadang itu parah dan membuat kesan yang mendalam pada saya. Anda mendengar dari mulut mereka bahwa orang sering sangat trauma, terutama orang tua. Mereka menderita seumur hidup dan membawa cerita-cerita mengerikan itu bersama mereka. Itulah mengapa penting bahwa mereka berlalu setiap saat. Negara kita memiliki banyak uang di punggung Indonesia, menimbulkan banyak korban dan hampir tidak menerima imbalan apa pun. Bagi saya, apa yang terjadi di Jerman dan Belgia juga luar biasa.”

Film dokumenter ini ada di YouTube (Euregio postcolonial). Informasi: [email protected]