BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Setelah bulan-bulan terpanas pada bulan Juni dan Juli, bulan Agustus kemungkinan akan menyusul

Setelah bulan-bulan terpanas pada bulan Juni dan Juli, bulan Agustus kemungkinan akan menyusul

Rekor suhu baru. Organisasi Meteorologi Dunia sebelumnya telah mengumumkan bahwa cuaca tidak lebih hangat pada bulan Juni dan Juli. Bulan Juni memecahkan rekor sebelumnya pada tahun 2020 sebesar 0,23 derajat dan bulan Juli melampaui rekor (dari tahun 2019) sebesar 0,33 derajat. “Hal ini menjadikan Juli bukan hanya bulan terpanas yang pernah tercatat, namun juga bulan terpanas yang pernah tercatat,” kata ahli meteorologi Buienradar, Magdel Erasmus.

Agustus juga kemungkinan merupakan Agustus terpanas yang pernah tercatat, seperti yang dapat Anda lihat pada postingan di bawah ini:

“Kami tidak terlalu menyadarinya di Belanda, namun musim panas lalu sangat panas di banyak tempat di dunia,” kata Erasmus. Namun, musim panas di Belanda juga lebih hangat dari rata-rata. “Biasanya suhu rata-rata sekitar 17,5 derajat. Musim panas ini suhunya 18,4 derajat,” kata Sjokji Filip, peneliti perubahan iklim di KNMI.

Dan karena perubahan iklim, kita juga semakin sering melihat cuaca ekstrem. Video di bawah ini menunjukkan contohnya:

Curah hujan deras

Menurut Philip, dampak perubahan iklim sudah terlihat jelas pada tahun ini. “Bersamaan dengan suhu ekstrem, misalnya, kita juga melihat curah hujan tinggi di Eropa dan kurangnya es laut di Antartika,” ujarnya. “Ekstrim ini kini terlihat jelas.”

Philip menekankan bahwa meskipun rekor suhu mungkin tidak terpecahkan setiap tahun, kondisi cuaca akan menjadi lebih ekstrem selama perubahan iklim terus berlanjut. Perlukah kita khawatir? Anda menjawab: “Tidak.” “Lebih baik mengambil tindakan daripada khawatir dan tidak melakukan apa pun.”