Penelitian menunjukkan bahwa Belanda banyak menggunakan kekerasan ekstrim di Indonesia. Dan bahwa pemerintah Belanda mengetahuinya, tetapi tidak menghentikannya. Itu justru bagian dari kebijakan dominasi. Ini mencakup periode antara 1945 dan 1949. Permintaan maafMaaf tentang itu sekarang, lebih dari 50 tahun kemudian, kata Rutie. Atas nama seluruh pemerintah Belanda; Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia.” Dia mengatakan itu karena penelitian menunjukkan betapa kejamnya perilaku Belanda saat itu. Ini telah disembunyikan untuk waktu yang sangat lama. Penelitian ini memakan waktu lima tahun dan dilakukan oleh lebih dari 100 ilmuwan. Impunitas kekerasanSekarang maaf atas semua kekerasan saat itu, kata Ruti. Tetapi juga untuk tetap tidak dihukum. Karena penelitian menunjukkan bahwa hakim Belanda saat itu tidak menganggap buruk ketika tentara Belanda membunuh orang Indonesia. Hal ini telah memungkinkan kekerasan untuk melanjutkan dengan impunitas. Ini adalah pertama kalinya seorang perdana menteri Belanda meminta maaf atas apa yang terjadi di Indonesia. bebasIndonesia pernah menjadi jajahan Belanda. Belanda mengambil alih negara itu dan memerintahnya dengan paksa. Setelah Perang Dunia II, orang Indonesia ingin menjadi presiden negaranya sendiri. Mereka memberontak. Pertempuran sengit berkecamuk selama empat tahun. 100.000 orang Indonesia dan 5.000 orang Belanda tewas. Belanda akhirnya menyerah dan pada tanggal 17 Agustus 1949 Indonesia merdeka.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Rangkuman film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI di Bioskop Trans TV
Sejarah AMI Awards, Penghargaan Musik Bergengsi di Indonesia
4 Film Indonesia Terbaik Dimas Anggara yang Bisa Kamu Tonton di Akhir Pekan