BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Palang Merah terkena serangan siber besar-besaran, data ‘Orang Rentan’ terancam | Teknik

Komite Palang Merah Internasional telah menjadi korban serangan dunia maya berskala besar. Komite Palang Merah Internasional menyatakan di situs webnya bahwa peretas telah menyita data lebih dari 515.000 “orang yang sangat rentan”, beberapa di antaranya telah melarikan diri dari konflik.




“Sebuah serangan keamanan siber yang kompleks ditemukan minggu ini di server komputer yang menampung informasi yang dipegang oleh Komite Palang Merah Internasional,” katanya dalam sebuah pernyataan. Serangan itu membahayakan data pribadi dan informasi rahasia lebih dari 515.000 orang yang sangat rentan. Ini tentang orang-orang yang mencari kerabat setelah kehilangan penglihatan karena bencana, konflik atau penahanan.

Organisasi bantuan internasional tidak tahu siapa yang melakukan serangan itu. Sejauh ini, tampaknya tidak ada data yang bocor, yang berasal dari 60 organisasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah nasional. Palang Merah Belanda saat ini sedang menyelidiki apakah data dari Palang Merah Belanda juga ada di server yang terpengaruh, tulisnya di situs webnya.

ICRC sangat prihatin dengan potensi risiko terhadap orang-orang yang coba dilindunginya jika informasi rahasianya dipublikasikan. “Serangan terhadap catatan orang hilang membuatnya semakin sulit untuk menanggung ketakutan dan penderitaan keluarga. Kami terkejut dan kecewa bahwa informasi kemanusiaan ini telah ditargetkan dan dipertaruhkan,” kata Robert Mardini, Presiden Komite Internasional Palang Merah. Mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan kemanusiaan berada dalam bahaya.”

Serangan itu memaksa Komite Palang Merah Internasional untuk mematikan sistem komputer tempat data disimpan. Organisasi itu mengatakan solusi sementara sedang dicari “untuk melanjutkan pekerjaan penting ini”.