BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Polisi perbatasan menahan migran di penjara rahasia di sepanjang perbatasan Uni Eropa

Polisi perbatasan menahan migran di penjara rahasia di sepanjang perbatasan Uni Eropa

Badan Perlindungan Lingkungan

Berita NOS

Polisi perbatasan diam-diam menahan migran di pusat penahanan di sepanjang perbatasan luar UE. Ini telah muncul dari penelitian yang dilakukan oleh kelompok penelitian Laporan Mercusuar Bekerja sama dengan berbagai surat kabar Eropa, termasuk Trouw. Hal ini membuat penjaga perbatasan bersalah atas pelanggaran hak asasi manusia.

Migran dikurung di dalam kandang, truk, atau peti kemas yang dikunci di Bulgaria, Hongaria, dan Kroasia. Sebelum dideportasi dari Uni Eropa, mereka menghadapi kekerasan fisik. Orang tidak memiliki akses ke toilet atau air mengalir, dan mereka tidak memiliki akses ke makanan dan minuman.

Imigran yang ditahan tidak terdaftar di mana pun. Mereka juga tidak diberi kesempatan untuk mengajukan suaka. Para ahli mengatakan perilaku Polisi Perbatasan melanggar hak asasi manusia dan mengarah pada penyiksaan.

didanai oleh dana Uni Eropa

Kelompok peneliti berbicara dengan puluhan korban dan saksi, termasuk pengungsi dari Afghanistan dan Suriah. Para jurnalis juga mengumpulkan materi video dan melihat dokumen dari Frontex, organisasi Uni Eropa yang memantau perbatasan luar Eropa.

Antara lain, mereka menemukan lokasi kandang di Bulgaria dan menyaksikan bagaimana penjaga perbatasan Frontex menjaga migran di sana. Mereka juga memfilmkan kontainer pengiriman dan pom bensin di Hongaria tempat para pengungsi ditahan.

Penahanan imigran didanai oleh Uni Eropa. Bulgaria, Kroasia, dan Hungaria telah bersama-sama menerima €627 juta dari Dana Keamanan Dalam Negeri Eropa dan Dana Suaka, Migrasi, dan Integrasi. Hongaria membayar tiga truk penjara dari dana tersebut untuk mendeportasi pengungsi ilegal. Kantor polisi Bulgaria yang menampung kandang itu juga direnovasi dengan dana UE.

Hambatan di laut

Frontex telah kehilangan kredibilitasnya sebelumnya dari penelitian Ternyata organisasi tersebut mendorong para migran kembali ke Mediterania. Ini membuat penjaga perbatasan bersalah atas praktik ilegal. Frontex sendiri mengatakan tidak ada hak dasar bagi para migran dilanggar.