BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Turki memanen lada dua kali lebih banyak dari Spanyol dan 6 kali lebih banyak dari Belanda

Budidaya lada secara bertahap meningkat di seluruh dunia selama dekade terakhir. Menurut data Faostat, total panen tahun 2020 sebanyak 36.136,99 juta kg di atas lahan seluas 2.069.990 hektar. Hasil rata-rata adalah 1,75 kg per meter persegi.

Menurut layanan berita buah dan sayuran Spanyol Hortoinfo, Turki memanen dua kali lebih banyak dari Spanyol, enam kali lebih banyak dari Belanda dan 18 kali lebih banyak dari Maroko. Hasil rata-rata lebih tinggi di Belanda (28,1 kg / m3). Ini 315% lebih banyak dari Spanyol yang hanya mencapai 6,77 kg/m. Namun demikian, Spanyol adalah negara dengan kinerja terbaik kedua di antara 20 produsen terbesar di kawasan ini. Maroko sebesar 3,47 kg/m, Turki sebesar 2,88 kg/m dan Mesir sebesar 1,81 kg/m.

China menyumbang kurang dari setengah produksi dunia. Secara kebetulan, 5 produsen terbesar menyumbang 73% dari panen lada dunia. China 46,1%, Meksiko 7,8%, Indonesia 7,7%, Turki 7,3% dan Spanyol 4,1%.

Rincian hasil dan luas dari 5 petani lada utama adalah sebagai berikut (angka tahun 2020):

1. Cina: 16.650,85 juta kg – 734.961 ha – 2,27 kg / m
2. Meksiko: 2.818,44 juta kg – 157.911 ha – 1,78 kg / m
3. Indonesia: 2.772,59 juta kg – 314.772 ha – 0,88 kg/m
4. Turki: 2.636,9 juta kg – 91.491 ha – 2,88 kg / m
5. Spanyol: 1.472,85 juta kg – 21.750 ha – 6,77 kg / m

READ  Korban tewas meningkat di pabrik nikel Indonesia, protes para pekerja