BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

“Senjata Barat di Ukraina menjadi kurang berguna karena intervensi Rusia”

“Senjata Barat di Ukraina menjadi kurang berguna karena intervensi Rusia”

Sistem rudal HIMARS Amerika.

Berita Noos

Rusia semakin berhasil dalam menghentikan serangan dengan amunisi berpemandu GPS Barat. Akibatnya, Ukraina tidak lagi menggunakan sebagian rudal dan granat yang dipasoknya. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukannya Washington Post.

Surat kabar tersebut berbicara dengan sejumlah pejabat senior militer dari Ukraina dan Amerika Serikat. Mereka menceritakan kisah mereka secara anonim dan ingin mengungkapkan keprihatinan mereka dengan cara ini.

Yang disebut peluru artileri Excalibur disebutkan sebagai contoh. Angkatan Darat AS berhenti mengirimkannya karena hanya 10% yang mencapai target. Setahun yang lalu, setengahnya masih akurat.

Beberapa rudal yang diluncurkan dari sistem rudal Himars juga semakin banyak yang dinonaktifkan. Pada tahun pertamanya, senjata ini sangat sukses menghancurkan gudang amunisi dan pusat komando yang jauh dari garis depan.

“Tetapi setelah satu tahun, semuanya berhenti,” kata seorang pejabat militer Ukraina dalam artikel tersebut. Jammer GPS Rusia Semakin lama semakin menonaktifkan sinyal rudal sehingga tidak terbang akurat menuju sasarannya. Terkadang jaraknya hanya beberapa meter. “Tetapi misalkan sasarannya adalah sebuah jembatan, maka rudal tersebut akan jatuh ke dalam air,” kata pejabat tersebut.

Jammer GPS mengirimkan sinyal dari darat ke udara, dalam area berbentuk kerucut. Amunisi atau pesawat terbang apa pun yang melintasi area tersebut berisiko dinonaktifkan.

“Rusia telah melampaui negara-negara Barat”

Menurut pakar keamanan yang berbicara kepada surat kabar tersebut, tentara Rusia membuat kemajuan besar di bidang peperangan elektronik tahun lalu. Banyak senjata Barat yang sangat efektif ketika diperkenalkan kini menjadi kurang efektif.

“Masalah yang dihadapi banyak perusahaan pertahanan Barat, dibandingkan dengan pabrikan Rusia, adalah tidak adanya rasa urgensi yang sama,” kata orang Amerika tersebut.