BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia: KTT iklim tidak menjanjikan untuk menghentikan deforestasi pada tahun 2030

Indonesia, rumah bagi sepertiga hutan hujan dunia, adalah salah satu dari lebih dari 100 negara yang memerangi deforestasi. Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Mahendra Sirekar sekarang mengatakan pernyataan tentang kesepakatan itu “tidak menunjukkan berakhirnya deforestasi.”

Tonggak sejarah, bukan?

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara tentang ‘tonggak sejarah’ sehari sebelum kemarin, tetapi menurut sistem alam Belanda dan kritikus lainnya, kesepakatan itu terlalu fluktuatif.

“Ketika saya melihat teks yang muncul, saya melihat sedikit konkret.” Pieter Zuidema, seorang profesor ekologi hutan tropis di Universitas Wageningen, tidak dapat segera dimintai komentar, katanya kepada RTL Nieuws.

“Tidak ada janji dan kewajiban nasional. Padahal, janji yang dibuat di sini sama seperti yang dibuat dalam Deklarasi Hutan New York tujuh tahun lalu. Itu adalah janji yang belum dipenuhi. Pada saat yang sama, masalahnya sekarang kembali ke agenda dan para pemimpin dunia ini menarik perhatiannya.”

Menteri Lingkungan Hidup Indonesia Citi Noorbaya Packer mengatakan memaksa Indonesia untuk menghentikan deforestasi adalah “tidak pantas.” Dia berpendapat bahwa definisi deforestasi sangat bervariasi dan tidak masuk akal untuk memaksakan standar Eropa di Indonesia.

Menyelesaikannya akan berbenturan dengan pertumbuhan Indonesia. Menurutnya, hal ini tidak boleh dihentikan atas nama emisi karbon atau deforestasi. Politisi itu percaya bahwa kesepakatan internasional tentang deforestasi harus disempurnakan.