Hindia Belanda, sekarang Indonesia, adalah koloni Belanda selama sekitar 350 tahun. Holland menghasilkan banyak uang dengan mendapatkan produk dari sana seperti gula, kopi, teh, dan rempah-rempah. Pedagang VOC Belanda menjualnya untuk mendapatkan banyak uang di Eropa. Orang-orang diperbudak pada saat itu.
perang kekerasan
Pada Perang Dunia II, Jepang menduduki wilayah tersebut. Setelah itu, Belanda ingin mengambil kembali kendali. Tetapi orang Indonesia yang dipimpin oleh pemimpinnya Sukarno tidak mau melakukan itu. Mereka ingin merdeka dan pecah perang dimana tentara Belanda menggunakan banyak kekerasan. Desa-desa dibakar, tahanan disiksa dan ditembak.
Bercerita
Penelitian telah dilakukan atas nama Menteri Kesehatan tentang apa yang diketahui Belanda tentang periode ini. Ternyata ini tidak seberapa. Para peneliti ingin melihat perubahan ini. “Masa lalu kolonial adalah sejarah kita semua. Dengan bercerita lebih baik dan berbagi satu sama lain, lebih banyak pemahaman tercipta,” kata peneliti utama.
Tempat penting selama pelajaran sejarah
Oleh karena itu, sejarah Indonesia harus diberi tempat penting dalam pelajaran sejarah di semua sekolah, demikian nasehatnya. Sekarang jumlah perhatian yang diberikan kepada Hindia Belanda bervariasi dari sekolah ke sekolah.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Perusahaan Indonesia Visinema merilis adaptasi film ke teater bertajuk 'Keluarga Cemara: The Musical'
Perusahaan Indonesia Visinema meluncurkan “Keluarga Cemara: The Musical”
Filter internet canggih di Indonesia mencegah foto dan video diunggah ke Twitter