Kekeringan parah dari 2018 hingga 2020 sangat menghancurkan bagi ikan Penculate Oaks dan Brook. Seiring dengan tekanan lain seperti penyakit kayu dan deposisi nitrogen, kekeringan adalah pukulan terakhir bagi banyak pohon ek tua yang besar. Juga, sejumlah besar ikan sungai mati karena sungai mengering. Namun efek perubahan iklim terhadap spesies tumbuhan dan hewan juga terlihat di daerah tropis Kerajaan Belanda.
Untungnya, pembaruan Daftar Merah juga membawa berita positif: empat spesies tuna menunjukkan pemulihan. Peningkatan global ini menunjukkan bahwa alam dapat pulih setelah menghilangkan tekanan seperti industri perikanan. Namun bukan berarti penangkapan ikan tuna jenis ini kini bisa ditingkatkan lagi, butuh waktu bertahun-tahun agar populasi ikan ini pulih kembali. Bagaimanapun, populasi saat ini hanyalah sebagian kecil dari apa yang ada di laut sebelum industri.
Sumber: ANP
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Mengapa Teka-Teki Nama Ada di Indonesia | Kolom Saskia Koniger
Sebuah hutan di Kalimantan membuka jalan bagi proyek konstruksi termahal di dunia
Pameran 'Oerinzicht' di Kebun Binatang Taman Indonesia dibuka pada Minggu 28 April – De Kap