BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Perubahan iklim mengancam flora dan fauna Belanda – burung purba

Pada hari Sabtu, 4 September, IUCN merilis pembaruan dua tahun dari daftar merahnya di Konferensi Keamanan Dunia IUCN di Marseille. Spesies kadal terbesar di dunia, komodo, berada dalam kondisi kritis. Habitat hewan terancam oleh naiknya permukaan laut sebagai akibat langsung dari perubahan iklim. Seperti komodo di Indonesia, flora dan fauna Belanda terancam oleh perubahan iklim.

Kekeringan parah dari 2018 hingga 2020 sangat menghancurkan bagi ikan Penculate Oaks dan Brook. Seiring dengan tekanan lain seperti penyakit kayu dan deposisi nitrogen, kekeringan adalah pukulan terakhir bagi banyak pohon ek tua yang besar. Juga, sejumlah besar ikan sungai mati karena sungai mengering. Namun efek perubahan iklim terhadap spesies tumbuhan dan hewan juga terlihat di daerah tropis Kerajaan Belanda.

Untungnya, pembaruan Daftar Merah juga membawa berita positif: empat spesies tuna menunjukkan pemulihan. Peningkatan global ini menunjukkan bahwa alam dapat pulih setelah menghilangkan tekanan seperti industri perikanan. Namun bukan berarti penangkapan ikan tuna jenis ini kini bisa ditingkatkan lagi, butuh waktu bertahun-tahun agar populasi ikan ini pulih kembali. Bagaimanapun, populasi saat ini hanyalah sebagian kecil dari apa yang ada di laut sebelum industri.

Sumber: ANP

READ  Berita Edam-Volendam, Landsmeer, Purmerend dan Waterland